DINA TRI LESTARI
13030117140017
C
// SEJARAH 2017
PENGANTAR ILMU SEJARAH
REVIEW ARTIKEL:
HISTORIOGRAFI PEMBEBASAN: SUATU
ALTERNATIF
Prof. Dr. Singgih Tri Sulistyono, M.
S., M. Hum.
Judul
|
Historiografi
Pembebasan: Suatu Alternatif
|
Jumlah Halaman
|
16
|
Tahun
|
2016
|
Penulis
|
Prof. Dr. Singgih Tri
Sulistyono, M. S., M. Hum.
|
Reviewer
|
Dina Tri Lestari
|
Tanggal Review
|
24 November 2017
|
Alamat Unduh
|
1. Pendahuluan
Membaca
artikel ini setidaknya telah membuka wawasan kita mengenai dunia penulisan
sejarah Indonesia. Dimana Indonesia yang kini telah merdeka sebagai bangsa pada
72 tahun yang lalu telah begitu banyak meninggalkan jejak sejarah. Sayangnya,
penulisan Sejarah Indonesia atau Sejarah Nasional ini belum sesuai yang
diharapkan. Karena “sejarah dipandang
hanya sebagi ilmu yang hanya berbiacara masa lampau tanpa ada kaitannya dengan
masa kini dan masa depan” terkutip dalam artikel tersebut. Maka dengan
membaca artikel ini wawasan kita akan terbuka mengenai penulisan sejarah atau
historiografi khususnya untuk sejarawa dan atau calon sejarawan.
2. Review / Ulasan
Artikel
yang dipublikasikan pada tanggal 1 Januari 2016 pada Junal Agastya Volume 6 yang ditulis oleh Prof. Singgih Tri
Sulistyono ini memaparkan mengenai Historiografi
Pembebasan. Disebutkan bahwa penulisan Sejarah Indonesia yang saat ini
berkembang berupa penulisan sejarah yang hanya semata-mata sejarah adalah peristiwa
masa lampau, dan kurang dapatnya sejarawan dalam memprediksi kejadian masa yang
akan datang. Penjelaskan ini memberikan contoh yang mudah dipahami pada halaman
Sembilan sampai sebelas. Dan pula telah diuraikan mengenai historiografi
pembebasan yang seharusnya. Dimana telah dikatakan bahwa bangsa Indonesia ini
telah merdeka, namun faktanya kemerdekaan itu masih menjerat masyarakat miskin
dalam belenggu kemiskinan, ketidakalidan, ketergantungan, eksploitasi, dan lain
sebagainya. Pada masa Orde Baru penulisan Sejarah Nasional hanya digunakan
sebatas untuk mengetahui masa lampau, dan tidak mampunya penulisan sejarah
untuk memecahkan permasalahan masa kini dan masa yang akan datang. Maka dari
sini sejarawan dan calon sejarawan dituntun untuk mampu menulis sejarah yang
mampu memprediksi masa mendatang dan memberikan penulisan yang mampu memberikan
semangat kepada pembaca akan pentingnya intergrasi nasional, dan mampu
berpartisipasi aktif dalam menanggulangi permasalahan nasional yang telah tersebut
di atas. Diharapan oleh penulis untuk historiografi pembebasan mampu membantu
masyarakat untuk menemukan jalan keluar untuk memecahkan
permasalahan-permasalah yang ada dalam
masyarakat dan membawanya menuju kejayaan sesuai seperti yang telah termaktub
dalam UUD 1945.
3. Tambahan
Masih adanya kesalahan dalam pengetikan
terletak pada baris ke tujuh bagian pendahuluan, dan kesalahan font yang tidak
disengaja pada halaman dua belas.