Jumat, 24 November 2017

                                                                                                DINA TRI LESTARI
                                                                                                13030117140017
                                                                                                C // SEJARAH 2017

PENGANTAR ILMU SEJARAH

REVIEW ARTIKEL:
HISTORIOGRAFI PEMBEBASAN: SUATU ALTERNATIF
Prof. Dr. Singgih Tri Sulistyono, M. S., M. Hum.

Judul
Historiografi Pembebasan: Suatu Alternatif
Jumlah Halaman
16
Tahun
2016
Penulis
Prof. Dr. Singgih Tri Sulistyono, M. S., M. Hum.
Reviewer
Dina Tri Lestari
Tanggal Review
24 November 2017
Alamat Unduh

1.    Pendahuluan
Membaca artikel ini setidaknya telah membuka wawasan kita mengenai dunia penulisan sejarah Indonesia. Dimana Indonesia yang kini telah merdeka sebagai bangsa pada 72 tahun yang lalu telah begitu banyak meninggalkan jejak sejarah. Sayangnya, penulisan Sejarah Indonesia atau Sejarah Nasional ini belum sesuai yang diharapkan. Karena “sejarah dipandang hanya sebagi ilmu yang hanya berbiacara masa lampau tanpa ada kaitannya dengan masa kini dan masa depan” terkutip dalam artikel tersebut. Maka dengan membaca artikel ini wawasan kita akan terbuka mengenai penulisan sejarah atau historiografi khususnya untuk sejarawa dan atau calon sejarawan.

2.    Review / Ulasan
Artikel yang dipublikasikan pada tanggal 1 Januari 2016 pada Junal Agastya Volume 6 yang ditulis oleh Prof. Singgih Tri Sulistyono ini memaparkan mengenai Historiografi Pembebasan. Disebutkan bahwa penulisan Sejarah Indonesia yang saat ini berkembang berupa penulisan sejarah yang hanya semata-mata sejarah adalah peristiwa masa lampau, dan kurang dapatnya sejarawan dalam memprediksi kejadian masa yang akan datang. Penjelaskan ini memberikan contoh yang mudah dipahami pada halaman Sembilan sampai sebelas. Dan pula telah diuraikan mengenai historiografi pembebasan yang seharusnya. Dimana telah dikatakan bahwa bangsa Indonesia ini telah merdeka, namun faktanya kemerdekaan itu masih menjerat masyarakat miskin dalam belenggu kemiskinan, ketidakalidan, ketergantungan, eksploitasi, dan lain sebagainya. Pada masa Orde Baru penulisan Sejarah Nasional hanya digunakan sebatas untuk mengetahui masa lampau, dan tidak mampunya penulisan sejarah untuk memecahkan permasalahan masa kini dan masa yang akan datang. Maka dari sini sejarawan dan calon sejarawan dituntun untuk mampu menulis sejarah yang mampu memprediksi masa mendatang dan memberikan penulisan yang mampu memberikan semangat kepada pembaca akan pentingnya intergrasi nasional, dan mampu berpartisipasi aktif dalam menanggulangi permasalahan nasional yang telah tersebut di atas. Diharapan oleh penulis untuk historiografi pembebasan mampu membantu masyarakat untuk menemukan jalan keluar untuk memecahkan permasalahan-permasalah  yang ada dalam masyarakat dan membawanya menuju kejayaan sesuai seperti yang telah termaktub dalam UUD 1945.

3.    Tambahan
Masih adanya kesalahan dalam pengetikan terletak pada baris ke tujuh bagian pendahuluan, dan kesalahan font yang tidak disengaja pada halaman dua belas.